Selasa, 17 Juni 2014

Hujan ini milikku

Kegelapan

dari kecil ku memiliki kegelapan di diriku
kegelapan yang menjauhkanku 
dari luasnya udara dunia
dari nada yang berangkai kata
dari kebaikan maupun keburukan yang tampak
sering iri melihat mereka
yang tak memiliki kegelapan di diri mereka
menjadikanku hitam
menjadikanku sunyi
menjadikanku racun
membuatku terluka olehnya tiap hari
oleh orang-orang yang bahkan tak bersalah
ku diam dalam hujan
hujan ini milikku
hari cerah selalu cepat hilang
bahkan menurutku terlalu cepat

Rabu, 11 Juni 2014

Impian akan selalu ada

Kenangan untuk Masa Depan

hari-hari berlalu
meninggalkan jejaknya dalam ingatan
yang kadang hilang kadang muncul
pemandangan untuk dilihat 
melodi untuk didengar
kelembutan untuk diraba
harum untuk dicium
dan perasaan untuk dikatakan
masa lalu takkan menjadi masa depan
masa kini bukanlah masa depan
bahkan jika masa depan tak ada
impian akan selalu ada
walau hanya kosong belaka
kenangan selalu tertinggal
dalam jauhnya masa lalu
masa depan selalu menjadi kenyataan
di kenyataan masa kini
ingatan itu hanya untuk dikenang
kenyataan itu hanya untuk dihadapi
dan impian itu hanya untuk diyakini

6 Februari 6 September

Kemarahan Tiba dari Belakang

pertama aku melihat kemarahan
 perlahan aku menyukainya
emosi meluap, bahagia
mawar tumbuh terlalu indah
berakhir dengan luka oleh durinya
perlahan luka terobati
mawar mekar di tempat lain
seorang tiba dari belakang
tetap indah, tetap berduri
duri seakan pertanda
bahwa aku tak boleh merusaknya
indahnya menghiasi hari
walau ku tak mencoba menyentuhnya
duri itu akan tetap ada
sering berharap
andai aku duri bagi mawar itu
kebahagiaan, kesedihan 
semua seperti ilusi, datang dan pergi
perlahan tapi pasti
seperti angin di lautan
kemarahan tiba dan akan hilang
turun bersama hujan
mengalir hingga terendah dan tenang
kemarahan datang hanya sesaat
mereka berwarna merah merona di langit senja
dan akhirnya tenggelam bersama matahari
kemarahan tiba dari belakang
maka ke depanlah semua tujuan